Teaching Factory : Polije Sinergitas Vokasi dan Industri, Best in Class
Synopsis
Pentingnya penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang terampil diwujudkan pemerintah melalui kebijakan peningkatan mutu pendidikan vokasi yang memberi perhatian pada Perguruan Tinggi Vokasi yaitu Politeknik. Pengembangan pendidikan vokasi saat ini mulai bergerak dari orientasi pasar tenaga kerja lokal kepada pasar tenaga kerja ASEAN menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), serta mempersiapkan para lulusan dengan pembekalan karakter kewirausahaan (entrepreneurship). Penerapan Teaching factory (TEFA) di Politeknik merupakan wujud dari salah satu upaya pemerintah untuk lebih mempererat kerjasama atau sinergi antara Perguruan Tinggi dengan industri.
TEFA merupakan pengembangan dari unit produksi yakni penerapan sistem industri mitra pada unit produksi/praktek yang sudah ada di Sekolah Vokasi. Menurut Kuswantoro (2014), teaching factory menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan dunia industri. TEFA merupakan pengembangan dari unit produksi yakni penerapan sistem industri mitra di unit produksi yang telah ada di Politeknik. Unit produksi adalah pengembangan bidang usaha kampus selain untuk menambah penghasilan kampus yang dapat digunakan dalam upaya pemeliharaan peralatan, peningkatan SDM, juga untuk memberikan pengalaman kerja yang benar-benar nyata pada mahasiswa.
Model Pembelajaran Teaching factory merupakan model pembelajaran bagi pendidikan vokasi berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. TEFA merupakan sebuah konsep pembelajaran yang berorientasi pada produksi dan bisnis untuk menjawab tantangan perkembangan dunia industri saat ini dan nanti. Dengan TEFA, mahasiswa dapat belajar dan menguasai keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar kerja industri sesungguhnya. tidak hanya itu, produk-produk yang dibuat para mahasiswa sebagai proses belajar pun bisa dipasarkan ke masyarakat sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah.
Dengan demikian, pembelajaran melalui TEFA diharapkan dapat menumbuh-kembangkan karakter dan etos kerja (disiplin, tanggung jawab, jujur, kerjasama, kepemimpinan, dan lain-lain) yang dibutuhkan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) serta meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dari sekedar membekali kompetensi (competency-based training) menuju ke pembelajaran yang membekali kemampuan memproduksi barang/jasa (production based training).